Pengajian Gaya Hidup Sehat Kerjasama dengan Forum Komunikasi Kesehatan Indonesia (FKKI) Bantul
DPD LDII Kabupaten Bantul menghelat Pengajian Gaya Hidup Sehat Islami dan Cek Kesehatan Gratis di Pondok Pesantren Al-Barokah Kranggan, Murtigading, Sanden, Bantul, Sabtu (20/9). Kegiatan ini sebagai upaya mendukung tercapainya Asta Cita Presiden di bidang kesehatan.
"DPP LDII telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), salah satu hasilnya bagaimana LDII melalui delapan bidang pengabdian bisa mendukung program pemerintah melalui kesehatan dan pengobatan herbal," ujar Ketua DPD LDII Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Antoro saat memberikan sambutan.
Nanang mengatakan, Cek Kesehatan Gratis (CKG) kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul ini menjadi upaya preventif bukan kuratif sehingga harapannya warga LDII maupun masyarakat Bantul sehat semuanya. "Saat audiensi dengan Dinas Kesehatan Bantul, kegiatan ini mendapat respon positif dan akan diduplikasi ke wilayah lain," ujarnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melalui Kabag Kesra Setda Kabupaten Bantul, Agung Setiawan turut mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi DPD LDII Bantul. "Kegiatan ini sangat bermanfaat karena tidak hanya menambah wawasan keagamaan tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani secara seimbang," ujar Bupati dalam sambutan tertulisnya.
Bupati menilai kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Terlebih lagi, tema yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, bagaimana mengintegrasikan gaya hidup Islami dalam menjaga kesehatan tubuh.
"Semoga kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat Bantul akan pentingnya pola hidup sehat, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan kepedulian sosial melalui layanan kesehatan gratis yang diberikan," harap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang diwakili Kabid Kesmas dr. Abednego Dani Nugroho mengatakan kegiatan CKG ini selaras dengan rencana transformasi kesehatan yang dicanangkan pemerintah, yakni transformasi layanan primer. Merupakan transformasi kesehatan yang mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat secara langsung sehingga akan ada pemberdayaan pada puskesmas, posyandu, dan pustu.
"Salah satu transformasi layanan primer adalah cek kesehatan gratis sebagai tindakan preventif melalui skrining awal. Namun yang masih menjadi problem adalah bagaimana memobilisasi masyarakat dengan segala kesadaran dan kesibukannya," ujarnya.
Ia pun mengapresiasi peran serta LDII yang sangat kontributif dalam memobilisasi masyarakat sehingga program pemerintah yang ingin mendekat langsung ke masyarakat bisa tercapai. "LDII melalui Rakornas secara mufakat melaksanakan CKG dari pusat hingga daerah sebagai implementasi membantu program kesehatan pemerintah, ini luar biasa. Karena LDII salah satu ormas yang berhasil memobilisasi dan melaksanakan CKG," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, disediakan 120 kuota CKG yang diiikuti santri Pondok Pesantren Al-Barokah Kranggan dan masyakarat sekitar. Melibatkan tim medis Puskesmas Sanden, layanan kesehatan yang diberikan adalah skrining awal penyakit tidak menular. Meliputi pengisian formulir dan pengukuran dasar mulai dari tinggi badan, berat badan, hingga pemeriksaan tekanan darah dan gula darah.
Kepala Puskesmas Sanden, drg. Nunik Novitasari pada kesempatan itu mengkampanyekan minum jamu bersama guna menyukseskan program Pemerintah Kabupaten Bantul, Bantul Seroja (sehat ekonomi meningkat karo jamu). Masyarakat yang telah melaksanakan CKG menerima Dejamu Kalimundu, jamu hasil binaan Puskesmas Sanden.
Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Bantul Herry Fahamsyah, Ketua Senkom Mitra Polri Bantul Edi Suryo Ismoyo, Forkopimkap Sanden, jajaran pengurus DPD LDII Bantul dan ketua PAC LDII se-Kapanewon Sanden dan Pandak. Kegiatan diakhiri dengan pengajian bertema "Gaya Hidup Sehat Alami" yang disampaikan Ketua FKKI Kabupaten Bantul, Deby Zulkarnain Rahadian Syah.
DPD LDII Kabupaten Bantul menghelat Pengajian Gaya Hidup Sehat Islami dan Cek Kesehatan Gratis di Pondok Pesantren Al-Barokah Kranggan, Murtigading, Sanden, Bantul, Sabtu (20/9). Kegiatan ini sebagai upaya mendukung tercapainya Asta Cita Presiden di bidang kesehatan.
"DPP LDII telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), salah satu hasilnya bagaimana LDII melalui delapan bidang pengabdian bisa mendukung program pemerintah melalui kesehatan dan pengobatan herbal," ujar Ketua DPD LDII Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Antoro saat memberikan sambutan.
Nanang mengatakan, Cek Kesehatan Gratis (CKG) kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul ini menjadi upaya preventif bukan kuratif sehingga harapannya warga LDII maupun masyarakat Bantul sehat semuanya. "Saat audiensi dengan Dinas Kesehatan Bantul, kegiatan ini mendapat respon positif dan akan diduplikasi ke wilayah lain," ujarnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melalui Kabag Kesra Setda Kabupaten Bantul, Agung Setiawan turut mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi DPD LDII Bantul. "Kegiatan ini sangat bermanfaat karena tidak hanya menambah wawasan keagamaan tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani secara seimbang," ujar Bupati dalam sambutan tertulisnya.
Bupati menilai kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Terlebih lagi, tema yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, bagaimana mengintegrasikan gaya hidup Islami dalam menjaga kesehatan tubuh.
"Semoga kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat Bantul akan pentingnya pola hidup sehat, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan kepedulian sosial melalui layanan kesehatan gratis yang diberikan," harap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang diwakili Kabid Kesmas dr. Abednego Dani Nugroho mengatakan kegiatan CKG ini selaras dengan rencana transformasi kesehatan yang dicanangkan pemerintah, yakni transformasi layanan primer. Merupakan transformasi kesehatan yang mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat secara langsung sehingga akan ada pemberdayaan pada puskesmas, posyandu, dan pustu.
"Salah satu transformasi layanan primer adalah cek kesehatan gratis sebagai tindakan preventif melalui skrining awal. Namun yang masih menjadi problem adalah bagaimana memobilisasi masyarakat dengan segala kesadaran dan kesibukannya," ujarnya.
Ia pun mengapresiasi peran serta LDII yang sangat kontributif dalam memobilisasi masyarakat sehingga program pemerintah yang ingin mendekat langsung ke masyarakat bisa tercapai. "LDII melalui Rakornas secara mufakat melaksanakan CKG dari pusat hingga daerah sebagai implementasi membantu program kesehatan pemerintah, ini luar biasa. Karena LDII salah satu ormas yang berhasil memobilisasi dan melaksanakan CKG," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, disediakan 120 kuota CKG yang diiikuti santri Pondok Pesantren Al-Barokah Kranggan dan masyakarat sekitar. Melibatkan tim medis Puskesmas Sanden, layanan kesehatan yang diberikan adalah skrining awal penyakit tidak menular. Meliputi pengisian formulir dan pengukuran dasar mulai dari tinggi badan, berat badan, hingga pemeriksaan tekanan darah dan gula darah.
Kepala Puskesmas Sanden, drg. Nunik Novitasari pada kesempatan itu mengkampanyekan minum jamu bersama guna menyukseskan program Pemerintah Kabupaten Bantul, Bantul Seroja (sehat ekonomi meningkat karo jamu). Masyarakat yang telah melaksanakan CKG menerima Dejamu Kalimundu, jamu hasil binaan Puskesmas Sanden.
Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Bantul Herry Fahamsyah, Ketua Senkom Mitra Polri Bantul Edi Suryo Ismoyo, Forkopimkap Sanden, jajaran pengurus DPD LDII Bantul dan ketua PAC LDII se-Kapanewon Sanden dan Pandak. Kegiatan diakhiri dengan pengajian bertema "Gaya Hidup Sehat Alami" yang disampaikan Ketua FKKI Kabupaten Bantul, Deby Zulkarnain Rahadian Syah.(Alx)